Masjid Biru Tabriz, juga dikenal sebagai Masjid Jahan Shah, adalah contoh arsitektur dan ubin Islam yang menakjubkan. Terletak di kota Tabriz, Iran, masjid ini merupakan salah satu situs sejarah dan budaya terpenting di wilayah tersebut. Itu dibangun pada abad ke-15 pada masa pemerintahan Jahan Shah, seorang penguasa dinasti Kara Koyunlu.

Arsitektur dan tilework

Masjid Biru Tabriz adalah contoh utama arsitektur Islam, menampilkan ubin yang rumit, lengkungan yang menjulang tinggi, dan kubah tengah yang besar. Fasad masjid dihiasi dengan ubin biru, yang menjadi nama masjid tersebut. Ubin disusun dalam pola geometris yang rumit, yang menciptakan efek visual yang menakjubkan.

Masjid ini memiliki halaman luas yang dikelilingi oleh serangkaian kubah dan lengkungan yang lebih kecil. Kubah tengah ditopang oleh empat pilar besar, yang dihiasi dengan ukiran rumit dan prasasti kaligrafi. Bagian dalam masjid juga tak kalah memukau, menampilkan berbagai elemen dekoratif, termasuk tilework, plasterwork, dan mozaik.

Pekerjaan ubin di Masjid Biru Tabriz sangat penting. Ubin biru yang digunakan pada fasad masjid merupakan ciri khas masjid dan disusun dalam berbagai pola geometris, antara lain bintang, segi enam, dan segitiga. Pola dibuat dengan menyusun ubin dengan berbagai bentuk dan ukuran, yang kemudian dipasang bersama seperti puzzle.

Prasasti kaligrafi pada pilar dan dinding masjid juga merupakan mahakarya tilework. Prasasti ditulis dalam aksara Arab dan disusun dalam berbagai pola geometris. Ubin yang digunakan untuk prasasti seringkali memiliki warna dan tekstur yang berbeda dari ubin di sekitarnya, membuatnya menonjol dan menambah keindahan masjid secara keseluruhan.

Alasan di balik namanya

Masjid Biru Tabriz disebut Masjid Biru karena penggunaan ubin biru yang dominan dalam dekorasinya. Warna biru dipilih karena dikaitkan dengan langit dan surga dalam seni dan arsitektur Islam. Biru juga merupakan simbol kemurnian, kejelasan, dan spiritualitas dalam budaya Islam. Ubin biru yang digunakan dalam dekorasi masjid dibuat dengan berbagai teknik, antara lain lukisan underglaze, lukisan overglaze, dan relief.

Ikut serta dalam tur berpemandu kami ke Masjid Biru Tabriz, memberikan Anda kunjungan yang menyenangkan dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang sejarah dan arsitektur masjid ini.

Restorasi

Selama berabad-abad, Masjid Biru Tabriz telah mengalami beberapa kali pemugaran dan renovasi. Masjid mengalami kerusakan selama beberapa gempa bumi dan sebagian hancur selama Perang Rusia-Persia pada abad ke-19. Namun, telah dipugar beberapa kali, termasuk proyek pemugaran besar-besaran pada tahun 1970-an.

Pekerjaan restorasi difokuskan untuk melestarikan keindahan dan pengerjaan asli masjid, sekaligus memastikan integritas strukturalnya. Ubin telah dibersihkan dan diperbaiki dengan hati-hati, dan ubin baru telah ditambahkan jika perlu. Pekerjaan restorasi telah membantu memastikan bahwa Masjid Biru Tabriz tetap menjadi contoh arsitektur dan ubin Islam yang menakjubkan untuk dinikmati generasi mendatang.

Kata terakhir

Masjid Biru Tabriz adalah mahakarya sejati arsitektur dan ubin Islam. Polanya yang rumit dan warnanya yang memukau merupakan bukti keterampilan dan keahlian para arsitek dan pengrajin yang membangunnya. Ubin masjid sangat penting, dengan pola geometris yang rumit dan prasasti kaligrafi. Masjid ini adalah tujuan yang harus dikunjungi bagi siapa pun yang tertarik dengan seni dan arsitektur Islam, dan merupakan bukti warisan budaya Iran yang kaya. Penggunaan ubin biru yang dominan dalam dekorasi masjid dan hubungannya dengan langit dan surga dalam budaya Islam itulah yang memberinya nama, Masjid Biru.

Beri tahu kami ide dan komentar Anda tentang masjid ini di kotak komentar di bawah, kami akan senang mendengarnya dari Anda!